PENYALURAN BANTUAN KORBAN ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI : KOLABORASI DITJEN PERHUBUNGAN UDARA dan ORGANISASI PENDUKUNG DALAM MERINGANKAN BEBAN PENGUNGSI

Pada hari Jumat, 22 November 2024, keluarga besar Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Perhubungan Udara), bersama dengan berbagai pihak terkait, melaksanakan kegiatan mulia berupa penyaluran bantuan kemanusiaan kepada korban erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen penting, di antaranya Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV (OBU Wilayah IV), Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara (UPBU) Soa Bajawa, UPBU D.C. Saudale, UPBU Wunopito, UPBU Gewayantana, serta dukungan dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Perhubungan Udara dan DWP OBU Wilayah IV.

Erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi beberapa waktu sebelumnya telah mengakibatkan ribuan warga terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan sebagian besar terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri dari bahaya yang mengancam. Melihat kondisi tersebut, pihak Ditjen Perhubungan Udara, yang bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan transportasi udara di wilayah Indonesia, merasa perlu untuk ikut berkontribusi membantu korban bencana alam tersebut. Kegiatan penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap sesama yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana.

Klaborasi yang Sinergis: Ditjen Perhubungan Udara dan DWP

Bantuan yang diberikan dalam bentuk bahan makanan, perlengkapan pengungsi, serta obat-obatan ini tidak hanya melibatkan instansi pemerintah, tetapi juga organisasi masyarakat dan ibu-ibu yang tergabung dalam DWP Ditjen Perhubungan Udara dan DWP OBU Wilayah IV. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Bapak Cecep Kurniawan, yang langsung turun tangan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan pengungsi di lokasi-lokasi yang terdampak erupsi.

“Bantuan ini adalah wujud kepedulian keluarga besar insan perhubungan, khususnya Ditjen Perhubungan Udara, terhadap korban bencana erupsi Gunung Lewotobi. Kami berharap dengan adanya bantuan ini, para korban dapat sedikit meringankan beban mereka dan mendapatkan dukungan dalam proses pemulihan pasca-bencana,” ujar Cecep Kurniawan dalam sambutannya saat menyerahkan bantuan.

Bantuan tersebut terdiri dari berbagai kebutuhan dasar yang sangat diperlukan oleh para pengungsi, seperti makanan, pakaian layak pakai, selimut, dan perlengkapan medis untuk menjaga kesehatan para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda pengungsian. Penyaluran bantuan ini dilaksanakan di tiga titik pengungsian utama yang telah ditentukan oleh pihak setempat, yaitu Desa Eputobi, Desa Ile Gerong, dan Desa Bokang.

Titik Penyaluran Bantuan.

Bantuan yang disalurkan mencakup sejumlah lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa desa di sekitar kawasan Gunung Lewotobi. Lokasi-lokasi tersebut menjadi tempat berlindung sementara bagi masyarakat yang terdampak erupsi.

1. Pos Pengungsian Desa Eputobi

Desa Eputobi merupakan salah satu desa yang paling terdampak oleh erupsi Gunung Lewotobi. Sebagian besar warga desa ini terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bantuan pertama disalurkan di pos pengungsian ini, di mana warga setempat menyambut dengan antusias dan haru. Proses distribusi bantuan di sini berlangsung dengan sangat tertib dan terkoordinasi dengan baik, melibatkan tim dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, DWP Ditjen Perhubungan Udara, serta relawan lokal.

2. Pos Pengungsian Desa Ile Gerong

Pos pengungsian kedua berada di Desa Ile Gerong, yang juga merupakan salah satu desa yang terdampak cukup parah akibat erupsi. Desa ini memiliki populasi yang cukup besar, sehingga kebutuhan akan bantuan sangat tinggi. Tim penyaluran bantuan bekerja sama dengan pihak setempat untuk memastikan bahwa setiap pengungsi mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, tim medis juga disiapkan untuk memberikan pertolongan pertama kepada pengungsi yang membutuhkan perawatan segera.

3. Pos Pengungsian Desa Bokang

Desa Bokang merupakan titik ketiga di mana penyaluran bantuan dilakukan. Di sini, situasi pengungsian cukup padat, dan bantuan sangat dibutuhkan oleh warga yang sebagian besar tinggal di tenda-tenda darurat. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa logistik, tetapi juga dukungan psikososial untuk membantu para pengungsi mengatasi trauma akibat bencana.

Proses Penyaluran yang Tertib dan Terorganisir

Proses penyaluran bantuan tidak hanya mengutamakan kecepatan, tetapi juga ketertiban dan akurasi dalam mendistribusikan kebutuhan. Setiap titik pengungsian dijaga oleh relawan yang terlatih, bekerja sama dengan aparat setempat, sehingga distribusi bantuan dapat dilakukan dengan efektif. Proses ini juga melibatkan berbagai pihak dari Ditjen Perhubungan Udara, DWP, dan UPBU di seluruh wilayah IV yang bekerja keras agar bantuan tepat sasaran.

Selain itu, pihak Ditjen Perhubungan Udara juga memastikan agar proses distribusi berjalan lancar dengan memanfaatkan armada transportasi udara untuk mengangkut bantuan dari pusat ke daerah yang membutuhkan. Dalam hal ini, fasilitas yang ada di bandara-bandara yang dikelola oleh Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV turut dimaksimalkan untuk kelancaran pengiriman barang.

Peran DWP dalam Kegiatan Sosial

DWP, yang terdiri dari ibu-ibu anggota dari keluarga besar Ditjen Perhubungan Udara dan OBU Wilayah IV, juga turut ambil bagian dalam kegiatan sosial ini. Ketua DWP OBU Wilayah IV, yang hadir dalam acara penyerahan bantuan, mewakili Ketua DWP Ditjen Perhubungan Udara, memberikan pesan kepada para pengungsi dan tim yang terlibat.

"Dalam situasi seperti ini, kita sebagai keluarga besar insan perhubungan udara merasa terpanggil untuk berkontribusi langsung dalam membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang berduka akibat bencana ini. Semoga dengan bantuan yang kami berikan ini, masyarakat yang terdampak dapat merasa lebih ringan dalam menghadapi masa-masa sulit ini," ujar Ketua DWP OBU Wilayah IV.

Selain itu, DWP juga berperan aktif dalam pengumpulan dana dan barang-barang yang akan disalurkan kepada pengungsi. Organisasi ini bekerja dengan penuh semangat untuk memastikan bantuan yang diberikan bisa mencakup berbagai kebutuhan dasar pengungsi.

Harapan dan Doa untuk Pemulihan

Bantuan yang diberikan pada hari itu tidak hanya terbatas pada logistik, tetapi juga menyiratkan harapan yang tulus dari semua pihak yang terlibat. Bapak Cecep Kurniawan, sebagai Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, dalam kesempatan tersebut menyampaikan doa dan harapan agar para pengungsi dapat segera kembali ke kehidupan yang normal setelah bencana ini berlalu.

"Kami berharap bantuan ini tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat yang terkena dampak erupsi. Kami akan terus mendampingi mereka dalam proses pemulihan," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya, bersama dengan instansi terkait, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendukung upaya pemulihan jangka panjang pasca bencana. Bantuan tersebut adalah langkah pertama dalam rangka membantu masyarakat untuk pulih dan kembali menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik.

Penyaluran bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara, bersama dengan DWP Ditjen Perhubungan Udara, OBU Wilayah IV, serta UPBU-UPBU yang terlibat, merupakan bentuk kepedulian yang sangat penting dalam meringankan beban korban erupsi Gunung Lewotobi. Melalui kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, bantuan dapat disalurkan secara efektif dan tepat waktu kepada para pengungsi.

Bantuan ini tidak hanya berupa logistik, tetapi juga merupakan tanda solidaritas dan kepedulian antar sesama. Semua pihak yang terlibat berharap, semoga bantuan ini dapat membantu para korban bencana untuk mengatasi masa-masa sulit dan dapat memulai proses pemulihan secepat mungkin. Dengan kerja sama dan semangat gotong-royong, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat bangkit kembali dan melanjutkan kehidupan mereka dengan penuh harapan dan semangat baru.

Penulis/editor : 'Jihan'