LATIHAN GELAR DAN GULUNG SELANG TIM ARFF BANDARA UDARA GEWAYANTANA TINGKATKAN KESIAPSIAGAAN PETUGAS DALAM PELAYANAN DARURAT
- Yohanes Lamury
- 28 Feb
- 2 menit membaca
Gewayantana, 28 Februari 2025

Latihan gelar dan gulung selang yang rutin dilaksanakan oleh tim ARFF (Aircraft Rescue and Fire Fighting) Bandar Udara Gewayantana kembali menjadi sarana penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta kekompakan tim dalam menghadapi tugas pokok pelayanan darurat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat kesiapan petugas ARFF untuk menjalankan peran mereka dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat yang mungkin terjadi di bandara.
Kegiatan dimulai dengan apel bersama yang dipimpin oleh Kepala Unit PKP-PK, Frans Antonius Kalan Pati, yang akrab disapa Charles. Dalam apel tersebut, dilakukan pemeriksaan anggota yang dipersiapkan untuk pelatihan. Charles memberikan arahan mengenai tujuan latihan serta pentingnya kesiapsiagaan dalam menjaga keselamatan penerbangan. Setelah itu, seluruh anggota mempersiapkan alat peraga berupa selang, yang merupakan bagian dari kelengkapan kendaraan foam tender tipe IV dan tipe V. Kendaraan ini berfungsi sebagai alat utama serta pendukung dalam penanggulangan kebakaran atau insiden lainnya yang dapat terjadi selama operasional penerbangan.
Latihan ini bertujuan untuk melatih kesiapan, respons cepat, serta koordinasi dan kerja sama tim ARFF dalam menghadapi keadaan darurat, baik itu kecelakaan pesawat atau kebakaran di area bandara. "Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan serta kesiapsiagaan tim ARFF. Kami ingin memastikan setiap anggota dapat berkoordinasi dengan baik dan siap bertindak dengan cepat jika terjadi insiden," ujar Charles, yang sudah mengabdi selama 13 tahun di Bandar Udara Gewayantana.
Kegiatan latihan ini merupakan bagian dari rutinitas yang dijadwalkan setiap bulan, di samping kegiatan rutin lainnya yang merupakan bagian dari tugas pokok Unit PKP-PK Bandar Udara Gewayantana, sebagai upaya terus-menerus dalam menjaga keselamatan operasional penerbangan.
Dany Daumundus Tamonob, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman kami, serta mempercepat waktu reaksi dalam menghadapi situasi darurat yang tidak terduga. Latihan seperti ini sangat penting agar kami siap setiap saat."

Puguh Lukito, selalu kepala Bandara Gewayantana, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. "Latihan ini menunjukkan komitmen terhadap tugas pokok sebagai tim ARFF bandara gewayantana. kami berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari rutinitas, demi menjaga keselamatan operasional penerbangan yang aman dan lancar di Bandar Udara Gewayantana," ujar Puguh.
Selain itu, pelatihan ini juga mengacu pada standar nasional dan internasional yang berlaku dalam bidang keselamatan penerbangan. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 172 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara, serta pedoman internasional dari **ICAO (International Civil Aviation Organization)** yang mengatur tentang **Safety and Emergency Response**. Kedua regulasi tersebut menekankan pentingnya kesiapsiagaan tim ARFF dalam menghadapi berbagai keadaan darurat untuk memastikan keselamatan penerbangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tim ARFF Bandar Udara Gewayantana dapat terus meningkatkan kinerja mereka dalam pelaksanaan tugas pokok dan dapat menjamin keselamatan serta kelancaran operasional penerbangan dengan optimal. Kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat menjadi kunci utama dalam menciptakan kondisi penerbangan yang aman, nyaman, dan selamat.

Comments